Selasa, 25 November 2008

CONTOH KULIKULUM SOSEK RENDAH

KURIKULUM SMP “X” KOTA BARU

(Kurikulum SMP ”X” Kota Baru merupakan contoh KTSP yang telah mengakomodasi Model Kurikulum Pendidikan Layanan Khusus SMP/MTs yang Memiliki Peserta Didik dengan Sosial Ekonomi Rendah dan dibuat oleh Tim Pengembang Model)




























PUSAT KURIKULUM
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
2007

DAFTAR ISI

Daftar Isi i
Kata Pengantar ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang KTSP 1
B. Visi dan Misi 2
C. Tujuan Sekolah 2
D. Standar Kompetensi Lulusan 2

BAB II KEADAAN DAN POTENSI SEKOLAH
A. Lingkungan Sekolah 4
B. Keadaan Sekolah 4
C. Personil Sekolah 4
D. Keadaan Peserta Didik 5
E. Orang Tua Peserta Didik 5
F. Prestasi yang Pernah Diraih 6

BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Struktur Kurikulum 7
B. Muatan Kurikulum 9

BAB IV KALENDER PENDIDIKAN 16

LAMPIRAN
Contoh Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 17


KATA PENGANTAR


Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-NYA sehingga kami dapat menyelesaikan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) SMP ”X” Kota Baru untuk tahun ajaran 2007/2008.

Penyusunan kurikulum SMP ”X” Kota Baru dimaksudkan sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran. Penyusunan kurikulum berpedoman pada Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Permendiknas No.22 tahun 2006 tentang Standar Isi (SI), Permendiknas No.23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Permendiknas No.24 tahun 2006 tentang Pelaksanaan Permendiknas No 22 dan 23 tahun 2006.

Terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan KTSP ini. Kurikulum ini akan bermanfaat jika diterapkan dengan sungguh-sungguh, ikhlas, dan penuh tanggung jawab.

Harapan kami semoga bermanfaat dan selalu dalam petunjuk dan ridho-Nya, amin...



Jakarta, September 2007
Kepala SMP ”X” Kota Baru,






Drs. Alfa Beta

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang KTSP
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang mengacu pada standar nasional pendidikan dimaksudkan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas: standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.

Untuk memenuhi amanat Undang-undang tersebut di atas dan guna mencapai tujuan pendidikan nasional pada umumnya, serta tujuan pendidikan sekolah pada khususnya, SMP ”X” Kota Baru sebagai lembaga pendidikan tingkat dasar memandang perlu untuk mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melalui KTSP ini sekolah dapat melaksanakan program pendidikannya sesuai dengan karakteristik, potensi, dan kebutuhan peserta didik. Sebagian besar peserta didik di SMP ”X’ Kota Baru berstatus sosial ekonomi rendah. Untuk itu, dalam pengembangan KTSP diharapkan dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepada peserta didik dan dapat menggali potensi mereka secara maksimal.

Kharakteristik sebagian besar peserta didik yang bersekolah di SMP ”X” Kota Baru antara lain:
- Motivasi untuk belajar/sekolah rendah karena kurangnya dukungan orang tua
- Mudah tersinggung sebagai kompensasi tidak/kurang dihargai di lingkungan setempat.
- Harga diri yang rendah dan kurang percaya diri.
- Konsentrasi terhadap pelajaran berkurang dan komitmen untuk menyelesaikan tugas-tugas tidak ada.
- Tidak/kurang optimis menyongsong masa depan (tidak mempunyai cita-cita atau harapan)

Dalam dokumen ini dipaparkan tentang Kurikulum SMP ”X” Kota Baru, yang secara keseluruhan mencakup:
1. struktur dan muatan kurikulum;
2. beban belajar peserta didik;
3. kalender pendidikan;
4. silabus, dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

B. Visi dan Misi
Perkembangan dan tantangan masa depan seperti: perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi; globalisasi yang sangat cepat; era informasi; dan berubahnya kesadaran masyarakat dan orang tua terhadap pendidikan memicu sekolah untuk merespon tantangan sekaligus peluang itu. SMP ”X” Kota Baru memiliki citra moral yang menggambarkan profil sekolah yang diinginkan di masa datang yang diwujudkan dalam Visi sekolah berikut:

Menuju Peserta Didik yang Berprestasi dan Memiliki Jiwa, serta Prilaku Kewirausahaan dengan Dilandasi Iman dan Takwa.

Visi tersebut dapat dijabarkan dalam Misi:
1. Meningkatkan prestasi akademik lulusan,
2. Membentuk peserta didik yang berakhlak dan berbudi pekerti luhur,
3. Meningkatkan jiwa dan perilaku wirausaha peserta didik (percara diri, berani menanggung risiko, orientasi ke depan, mandiri, suka tantangan, ulet, kreatif dan inovatif,
4. Meningkatkan taraf hidup peserta didik.


C. Tujuan Sekolah
Meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.


D. Standar Kompetensi Lulusan
Standar kompetensi yang harus dimiliki lulusan SMP/MTs:
1. Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan remaja
2. Memahami kekurangan dan kelebihan diri sendiri
3. Menunjukkan sikap percaya diri
4. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan yang lebih luas
5. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup nasional
6. Mencari dan menerapkan informasi dari lingkungan sekitar dan sumber-sumber lain secara logis, kritis, dan kreatif
7. Menunjukkan kemampuan berfikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif
8. Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan potensi yang dimilikinya
9. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari
10. Mendeskripsi gejala alam dan sosial
11. Memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab
12. Menerapkan nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara demi terwujudnya persatuan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
13. Menghargai karya seni dan budaya nasional
14. Menghargai tugas pekerjaaan dan memiliki kemampuan untuk berkarya
15. Menerapkan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang
16. Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun
17. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat
18. Menghargai adanya perbedaan pendapat
19. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis naskah pendek sederhana
20. Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris
21. Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan menengah











































BAB II
KEADAAN DAN POTENSI SEKOLAH

A. Lingkungan Sekolah
SMP “X” Kota Baru terletak di daerah Pantura dengan luas daerah 4.007,39 Ha dan jumlah penduduk 86.757 jiwa. Mata Pencaharian sebagian besar masyarakatnya berasal dari sektor nonformal, yaitu pertanian, perikanan dan kelautan serta perdagangan. Masyarakat yang menggantungkan hidup pada pertanian, sebagian besar tidak memiliki lahan sendiri mereka hanya sebagai buruh tani. Sedangkan mereka yang mengantungkan hidup dari perikanan dan kelautan juga demikian, sebagian besar dari mereka bekerja untuk tengkulak. Pengaruh perubahan iklim dan lingkungan saat ini menyebabkan sektor pertanian, perikanan dan kelautan semakin berkurang hasilnya bagi masyarakat.

Kelemahan pendidikan di Indonesia adalah kurangnya menanamkan sifat kemandirian dan keterampilan bagi peserta didiknya. Kondisi Kecamatan Kota Baru yang tidak mempunyai industri, pergerakan ekonomi bersumber dari sektor ekonomi, perikanan dan kelautan, dan perdagangan memerlukan masyarakat yang mandiri dan terampil. Budaya masyarakat setempat yang kurang memperhatikan masalah pendidikan, membuat pendidikan bukan menjadi hal yang utama bagi masyarakat.

Biaya pendidikan terutama SMP menurut sebagian besar masyarakat masih masih mahal, hal ini dapat dilihat dari profil kecamatan yang sebagaian besar masyarakat hanya berpendidikan SD. SMP “X” Kota Baru terletak di jalan raya yang menghubungkan kecamatan Kota Baru dengan Kabupaten Kota Raja yang dilewati angkutan umum selama 24 jam, yang memudahkan siswa untuk datang ke sekolah.


B. Keadaan Sekolah
1. Tanah dan Halaman
Total tanah yang dimiliki sekolah sebesar 4.000m2, dengan luas bangunan 892m2, dan halaman/lahan terbuka 3.108m2.
2. Gedung Sekolah
Sekolah memiliki 9 ruang kelas 1 ruang keterampilan, 1 ruang guru, 1 ruang TU, 1 ruang ibadah, dan 3 ruang kamar mandi/WC.


C. Personil Sekolah
Data mengenai personil sekolah adalah sebagai berikut:
1. Guru
Kualifikasi Pendidikan Status Jumlah
Tetap Tidak Tetap
S1/D4 9 9
D3 1 1 2
D2 2 2
D1 3 3
SMA 1 3 4
Total 2 18 20

2. Tenaga Administrasi
Kualifikasi Pendidikan Status Jumlah
Tetap Tidak Tetap
S2
S1/D4
D3
D2
D1
SMA 2 2
Total 2 2


D. Keadaan Peserta Didik
Jumlah peserta didik
Tahun/Kelas 2003 2004 2005 2006 2007 2008
Kelas VII 155 181 191 189 160 194
Kelas VIII 181 149 175 188 189 160
Kelas IX 117 175 134 171 183 189
Jumlah 453 505 500 548 532 543
Lulusan 133 168 181

Pada tahun ajaran 2007/2008 jumlah seluruh peserta didik 543 orang dengan Kelas VII 194 orang dengan 5 rombongan belajar (rombel), Kelas VIII 160 orang dengan 4 rombel, dan Kelas IX 189 dengan 5 rombel. Karena keterbatasan ruang kelas, maka pembelajaran dilakukan dalam 2 shift, pagi dan siang, dengan pengaturan sebagai berikut:
- Pagi mulai Pukul 07.00 – 12.00 : Kelas VIII dan Kelas IX
- Siang mulai Pukul 12.30 – 17.30 : Kelas VII

E. Orang Tua Peserta Didik
Pekerjaan orang tua peserta didik SMP “X” Kota Baru adalah sebagai berikut:
Pekerjaan Jumlah (%)
1. PNS/TNI/Polri 0,2
2. Wiraswasta 9,5
3. Karyawan 8,0
4. Buruh 50,0
5. Petani 30,5
6. Nelayan 1,8

Penghasilan orang tua peserta didik SMP “X” Kota Baru adalah sebagai berikut:
Besar penghasilan (Rp.) Jumlah (%)
< 250.000 16,7
250.000 – 500.000 32,6
500.001 – 1.000.000 30,7
1.000.001 – 1.500.000 14,8
1.500.001 – 2.000.000 3,5
> 2.000.000 1,7
F. Prestasi yang Pernah Diraih
Prestasi yang pernah diraih:
1) Juara Lomba Pidato tk Kecamatan tahun 2002, 2003, 2004, 2005, 2006,
2) Juara III Cepat Tepat tingkat SMP se Kabupaten tahun 2005,
3) Juara I Lomba Baca Puisi tk Kecamatan tahun 2005, 2006,
4) Juara I PMR tingkat Kabupaten tahun 2004,
5) Juara I Sepak Bola tk Kecamatan tahun 2003.










































BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum SMP ”X” Kota Baru memuat kelompok mata pelajaran sebagai berikut ini:
a. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
b. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
c. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
d. kelompok mata pelajaran estetika;
e. kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.

Masing-masing kelompok mata pelajaran tersebut di implementasikan dalam kegiatan pembelajaran pada setiap mata pelajaran secara menyeluruh. Dengan demikian, cakupan dari masing-masing kelompok itu dapat diwujudkan melalui mata pelajaran yang relevan. Cakupan setiap kelompok mata pelajaran adalah sebagai berikut:

CAKUPAN KELOMPOK MATA PELAJARAN
NO KELOMPOK MATA PELAJARAN CAKUPAN
1. Agama dan Akhlak Mulia Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.
2. Kewarganegaraan dan Kepribadian Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia.
Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme.
3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SMP/MT dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi dasar ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri
4. Estetika Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis.
5. Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan pada SMP dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sikap sportif, disiplin, kerja sama, dan hidup sehat.
Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun yang bersifat kolektif kemasyarakatan seperti keterbebasan dari perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah.

Penyusunan Struktur kurikulum didasarkan atas standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran yang telah ditetapkan oleh BSNP.

Sekolah atas persetujuan Komite Sekolah dan memperhatikan keterbatasan sarana belajar serta minat peserta didik, menetapkan pengelolaan kelas sebagai berikut:
- SMP ”X” Kota Baru menerapkan sistem paket. Peserta didik mengikuti pembelajaran sesuai dengan yang telah diprogramkan dalam struktur kurikulum.
- Jumlah rombongan belajar seluruhnya 14 rombongan belajar (rombel), yang terdiri dari 5 rombel Kelas VII, 4 rombel Kelas VIII, dan 5 rombel Kelas IX.
- Kelas VIII dan Kelas IX melakukan pembelajaran pada pagi hari, dan Kelas VII melakukan pembelajaran pada siang hari karena keterbatasan ruang kelas.














Struktur kurikulum yang diterapkan sekolah:

Komponen Kelas dan Alokasi Waktu
VII VIII IX
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama Islam 2 2 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Bahasa Inggris 4 4 4
5. Matematika 4 4 4
6. Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 4
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
8. Seni Budaya 2 2 2
9. Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan 2 2 2
10. Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 2 2
B. Muatan Lokal
Keterampilan Industri Kecil 2 2 2
C. Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*)
Jumlah 32 32 32
2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran

B. Muatan Kurikulum
Muatan Kurikulum SMP “X” Kota Baru meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang ditetapkan oleh BSNP, dan muatan lokal yang dikembangkan oleh sekolah serta kegiatan pengembangan diri.

1. Mata Pelajaran
Mata pelajaran merupakan materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan yang akan dibelajarkan kepada peserta didik sebagai beban belajar melalui metode dan pendekatan tertentu. Pada bagian ini sekolah/madrasah mencantumkan mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri beserta alokasi waktunya yang akan diberikan kepada peserta didik.

Untuk kurikulum SMP dan Madrasah Tsanawiyah, terdiri dari 10 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri yang harus diberikan kepada peserta didik.
Sekolah/madrasah dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan sesuai dengan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi, dan /atau dimanfaatkan untuk mata pelajaran lain yang dianggap penting dengan mengungkapkan beberapa alasannya. Misalnya Komputer sebagai bagian dari Muatan Lokal pada struktur di atas, merupakan penambahan dari mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

Selain itu, perlu juga ditegaskan, bahwa:
o Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 40 menit
o Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38 minggu.
Di sekolah kami, SMP “X” Kota Baru, diselenggarakan program intra kurikuler seperti tabel di atas dan juga ekstra kurikuler yang dikembangkan dalam program Pengembangan Diri. Waktu belajar di sekolah kami dimulai dari pukul 7.00 pagi hingga pukul 12.00 untuk kelas VII dan IX dan pukul 12.30 hingga 17.30 untuk kelas VII selama 6 hari dari hari Senin hingga Sabtu. Khusus hari Senin, ada tambahan kegiatan upacara hingga jam masuk pukul 6.30. Pada sore hari atau hari Minggu dilakukan kegiatan ekstrakulikuler.

2. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan pembelajaran untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain dan atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri. Substansi muatan lokal ditentukan oleh sekolah, tidak terbatas pada mata pelajaran seni-budaya dan keterampilan, tetapi juga mata pelajaran lainnya, seperti Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di SMP. Muatan lokal merupakan mata pelajaran, sehingga sekolah harus mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang diselenggarakan. Sekolah dapat menyelenggarakan satu mata pelajaran muatan lokal setiap semester, atau dua mata pelajaran muatan lokal dalam satu tahun.

Muatan lokal yang dikembangkan di sekolah adalah Keterampilan Industri Kecil yang dapat terdiri dari berbagai SK yang berbeda, antara lain Pembuatan Ikan Asin dan Kerajianan Tangan dari Kaleng Bekas.

3. Kegiatan Pengembangan Diri
Pengembangan diri diarahkan untuk pengembangan karakter peserta didik yang ditujukan untuk mengatasi persoalan dirinya, persoalan masyarakat di lingkungan sekitarnya, dan persoalan kebangsaan. Sekolah memfasilitasi kegiatan pengembangan diri seperti berikut ini.
a. pengembangan diri yang dilaksanakan sebagian besar di dalam kelas (intrakurikuler) dengan alokasi waktu 2 jam tatap muka, yaitu:
1) Bimbingan Konseling, mencakup hal-hal yang berkenaan dengan pribadi, kemasyarakatan, belajar, dan karier peserta didik. Bimbingan Konseling diasuh oleh guru yang ditugaskan.
2) Pengembangan diri yang dilaksanakan sebagian besar di luar kelas (ekstrakurikuler) diasuh oleh guru pembina. Pelaksanaannya secara reguler setiap sore hari atau Minggu, yaitu:
 Pramuka
 Palang Merah Remaja (PMR)
 Olahraga Prestasi

 Pengelolaan Unit Usaha, yang dilakukan berdasarkan schedule berikut:
Kegiatan umum : Pengembangan diri
Kegiatan khusus : Pengelolaan unit usaha
No Kegiatan Sasaran & Tujuan Waktu & Tempat Penangung
jawab Keterangan
1. Identifikasi siswa yang termasuk dalam sosial ekonomi rendah Sasaran:
Seluruh Siswa
Tujuan:
Mendapatkan angka pasti siswa yang termasuk dalam katagori social ekonomi rendah Awal tahun ajaran,
sekolah Guru yang ditugaskan Data PSB
Dan wawancara
2. Bimbingan kegiatan Sasaran :
Peserta didik yang direkrut untuk pengelolaan unit usaha
Tujuan:
Peserta didik mengerti akan kegiatan yang ingin dilakukan
Agustus- September,
sekolah
Guru yang ditugaskan Materi tentang kewirausahaan
3. Pembuatan ruang display/ toko kecil Sasaran:
Anggota Pengembangan Diri Pengelolaan unit usaha
Tujuan: Sekolah memiliki fasilitas untuk tempat display hasil produk
September,
sekolah Kepala sekolah dan guru yang diberi tugas Ruang display bisa memanfaatkan sisa ruang dengan menggunakan meja untuk tempat menaruh hasil produk
4 Mengumpulkan hasil produk dari tiap pembelajaran yang menghasilkan produk
Sasaran:
Seluruh peserta didik
Tujuan: terkumpul barang atau hasil produk yang akan dijual


Dimulai September- akhir tahun ajaran,
Sekolah Guru yang ditugaskan Produk disini adalah
semua hasil kerja peserta didik yang bernilai jual, contoh:
- Ikan asin (mulok)
- Oleh-oleh makanan khas daerah (mulok)
- Kerajinan tangan (mulok)
- Ikan Hias (IPA tematik/mulok)
- Tanaman hias (IPS tematik)
5 Pelatihan pembukuan Sasaran:
Anggota Pengembangan Diri Pengelolaan unit usaha
Tujuan: seluruh anggota pengembangan diri memiliki kemampuan pembukuan sederhana untuk pengelolaan unit usaha September-Oktober,
Sekolah Guru yang diberi tugas Pelatih atau instruktur bisa dari luar guru yang diberi tugas
6 Pencatatan pembukuan kas masuk dan kas keluar Sasaran:
Anggota Pengembangan Diri Pengelolaan unit usaha
Tujuan
Tercatat keuangan unit usaha sekolah dengan baik Dimulai September- akhir tahun ajaran,
Sekolah Anggota Pengembangan diri yang bertugas Tugas penjagaan ruang display dapat digilir disesuaikan dengan jumlah anggota pengembangan diri
7. Pembuatan laporan keuangan Sasaran:
Anggota Pengembangan Diri Pengelolaan unit usaha
Tujuan
Tercatat rugi laba unit usaha sekolah dengan baik Akhir Juni,
Sekolah Guru yang ditugaskan dan anggota Pengembangan diri Diharapkan modal berkembang

Kepala sekolah, Guru yang ditugaskan,

Program Pembiasaan mencakup kegiatan yang bersifat pembinaan karakter peserta didik yang dilakukan secara rutin, spontan, dan keteladanan.

RUTIN SPONTAN KETELADANAN
Upacara membiasakan antri berpakaian rapi
Senam memberi salam memberikan pujian
sholat berjamaah membuang sampah pada tempatnya tepat waktu
kunjungan pustaka musyawarah hidup sederhana

Pembiasaan ini dilaksanakan sepanjang waktu belajar di sekolah. Seluruh guru ditugaskan untuk membina Program Pembiasaan yang telah ditetapkan oleh sekolah.
Penilaian kegiatan pengembangan diri bersifat kualitatif. Potensi, ekspresi, perilaku, dan kondisi psikologis peserta didik merupakan portofolio yang digunakan untuk penilaian.

4. Pendidikan Kecakapan Hidup
Pendidikan kecakapan hidup yang diterapkan oleh sekolah merupakan bagian integral dari pembelajaran pada setiap mata pelajaran. Dengan demikian, materi kecakapan hidup akan diperoleh peserta didik melalui kegiatan pembelajaran sehari-hari yang diemban oleh mata pelajaran yang bersangkutan.

5. Beban Belajar
Beban belajar ditentukan berdasarkan penggunaan sistem pengelolaan program pendidikan yang berlaku di sekolah pada umumnya saat ini, yaitu menggunakan sistem Paket. Adapun pengaturan beban belajar pada sistem tersebut sebagai berikut.
a. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran dapat dilakukan secara fleksibel dengan jumlah beban belajar yang tetap. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan. Pemanfaatan jam pembelajaran tambahan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi, di samping dimanfaatkan untuk mata pelajaran lain yang dianggap penting dan tidak terdapat di dalam struktur kurikulum yang tercantum di dalam Standar Isi.
b. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur dalam sistem paket untuk SMP/MTs adalah antara 0% - 50% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi.
c. Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di sekolah setara dengan satu jam tatap muka. Empat jam praktik di luar sekolah setara dengan satu jam tatap muka. Untuk kegiatan praktik di sekolah kami, misalnya pada kegiatan praktikum Bahasa Inggris yang berlangsung selama 2 jam pelajaran setara dengan 1 jam pelajaran tatap muka, sesuai yang tertulis pada Struktur Kurikulum SMP ”X” Kota Baru


6. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap indikator yang dikembangkan sebagai suatu pencapaian hasil belajar dari suatu kompetensi dasar berkisar antara 0 s.d. 100%. Kriteria ketuntasan belajar di sekolah untuk masing-masing indikator 70%, dan terus berupaya menentukan kriteria ketuntasan minimal sebagai target pencapaian kompetensi dengan mempertimbangkan kompleksitas mata pelajaran, tingkat rata-rata kemampuan peserta didik, dan kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran di sekolah. Sekolah secara bertahap, berkelanjutan, dan terus-menerus selalu mengusahakan peningkatan ketuntasan belajar secara ideal dan sesuai dengan harapan, terutama untuk menghadapi persaingan global setelah peserta didik kami lulus dan melanjutkan ke tingkat pendidikan atau jenjang yang lebih tinggi.

Realisasi dari pencapaian ketuntasan belajar di sekolah adalah dilakukannya sistem evaluasi secara sistemik dan terprogram dalam bentuk uji kompetensi, midsemester, ulangan umum semester ganjil dan genap, serta pelaksanaan ujian sekolah. Untuk peserta didik yang target pencapaian kompetensinya belum mencapai standar kompetensi yang ditargetkan untuk tiap jenis evaluasi, dilakukan dan diwajibkan mengikuti remedial teaching yang dilakukan secara terprogram dan sistemik.

Berikut ini disajikan tabel nilai ketuntasan belajar minimal yang menjadi target pencapaian kompetensi yang berlaku pada tahun pelajaran 2007 – 2008:

No. Mata Pelajaran Target Pencapaian Kompetensi (%)
1. Pendidikan Agama Islam 70
2. Pendidikan Kewarganegaraan 70
3. Bahasa Indonesia 65
4. Bahasa Inggris 60
5. Matematika 50
6. IPA 55
7. IPS 60
8. KTK 65
9. Pendidikan Jasmani 70
10. Teknologi Informatika dan Komunikasi 60
11. Mulok: Ketrampilan Industri Kecil 70

Sekolah menargetkan agar angka ketuntasan belajar tersebut semakin meningkat setiap tahunnya. Oleh karena itu, setiap warga sekolah diharapkan untuk lebih bekerja keras lagi agar mutu pendidikan sekolah dapat meningkat dari tahun ke tahun.

7. Kenaikan Kelas dan Kelulusan
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Kriteria kenaikan kelas di SMP ”X” Kota Baru berlaku setelah siswa memenuhi persyaratan berikut, yaitu:
a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan;
c. jumlah mata pelajaran yang tidak mencapai kriteria ketuntasan minimal tidak lebih dari empat mata pelajaran.
d. di SMP ”X” Kota Baru, kenaikan kelas juga mempertimbangkan kehadiran di kelas mencapai minimal 90%.

Mengacu pada ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus dari SMP ”X” Kota Baru setelah memenuhi persyaratan berikut, yaitu:
a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan;
c. lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
e. lulus Ujian Nasional;
f. di SMP ”X” Kota Baru, kelulusan juga mempertimbangkan kehadiran di kelas mencapai minimal 90%.

.





























BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.

Setiap permulaan tahun pelajaran, tim penyusun program di sekolah menyusun kalender pendidikan untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur. Pengaturan waktu belajar di sekolah/madrasah mengacu kepada Standar Isi dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah/madrasah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah.

Beberapa aspek penting yang menjadi pertimbangan dalam menyusun kalender pendidikan sebagai berikut:
- permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Permulaan tahun pelajaran telah ditetapkan oleh Pemerintah yaitu bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya.
- minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran. Sekolah/madrasah dapat mengalokasikan lamanya minggu efektif belajar sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya.
- waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
- waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal. Hari libur sekolah/madrasah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan, Kepala Daerah tingkat Kabupaten/Kota, dan/atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.
- waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.
- libur jeda tengah semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun pelajaran digunakan untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun.
- sekolah/madrasah-sekolah pada daerah tertentu yang memerlukan libur keagamaan lebih panjang dapat mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.
- bagi sekolah/madrasah yang memerlukan kegiatan khusus dapat mengalokasikan waktu secara khusus tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.
- Hari libur umum/nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap jenjang dan jenis pendidikan disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota.

CONTOH SILABUS

Sekolah : SMP “X” Kota Baru
Mata Pelajaran : IPS
Kelas/Semester : VII/2
Tahun Pelajaran : 2007 - 2008
Standar Kompetensi (SK) : 4. Memahami usaha manusia untuk mengenali perkembangan lingkungannya
6. Memahami kegiatan ekonomi masyarakat

Tema : Budi Daya Tanaman Hias (disesuaikan dengan kebutuhan sekolah dan potensi daerah)

No. Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu Sumber/ Bahan
4.2 Membuat sketsa dan peta wilayah yang menggambarkan objek geografi Peta, atlas dan globe • Mengamati berbagai jenis dan bentuk peta.
• Tanya jawab tentang jenis dan bentuk peta.
• Mengamati peta, atlas, dan globe tentang informasi geografis yang ada di dalamnya.
• Diskusi kelompok tentang informasi geografis dari peta, atlas, dan globe.
• Mengamati berbagai jenis skala yang terdapat pada peta.
• Praktek membuat sketsa dan peta sesuai dengan skala yang digunakan • Mengartikan berbagai skala dalam membuat sketsa dan peta.
• Dapat menentukan skala yang digunakan.
• Dapat menentukan simbol yang digunakan.
• Dapat membuat sketsa.
• Dapat membuat peta (denah).

Unjuk Kerja:
- Membuat sketsa sekolah
- Membuat peta (denah) sekolah
8 X 40 menit
(4 kali pertemuan) • Buku paket IPS
• Media Cetak (Koran,majalah)
• Buku tentang Budi Daya Tanaman Hias
• Masyarakat
• Lingkungan sekolah


6.1 Mendeskripsikan pola kegiatan ekonomi penduduk, penggunaan lahan dan pola pemukiman berdasarkan kondisi fisik permukaan bumi
• Mata pencaharian penduduk





• Mengamati dan mencari informasi tentang kegiatan ekonomi masyarakat di lingkungan sekitar siswa
• Mengelompokkan jenis-jenis mata pencaharian penduduk • Mengidentifikasi mata pencaharian penduduk




Unjuk Kerja:
Laporan diskusi tentang berbagai jenis aktivitas perekonomian penduduk, alasan penduduk memilih tempat tinggal, mata pencaharian penduduk, penggunaan lahan, serta membuat peta wilayah berdasarkan kriteria di atas.



Penilaian Proyek:
- Budi Daya Tanaman Hias • Buku paket IPS
• Media Cetak (Koran,majalah)
• Buku tentang Budi Daya Tanaman Hias
• Masyarakat
• Lingkungan sekolah
• Lahan/pot
• Bibit tanaman hias
• Alat bercocok tanam
• Pupuk
• Lahan di pedesaan dan perkotaan • Menelaah bentuk penggunaan lahan di pedesaan dan perkotaan
• Mendeskripsikan bentuk penggunaan lahan di pedesaan dan perkotaan
• Persebaran pemukiman penduduk • Menjelaskan alasan penduduk memilih tempat tinggal dan potensi ekonominya
• Mendeskripsikan persebaran pemukiman penduduk di berbagai bentang lahan dan mengungkapkan alasan penduduk memilih bermukim di lokasi tersebut
• Pemanfaatan lahan yang tersedia untuk menghasilkan produk bernilai jual
• Merencanakan prosedur Budi daya tanaman
• Melakukan budi daya tanaman hias
• Memanfaatkan lahan yang tersedia untuk menghasilkan produk bernilai jual
6.2 Mendiskripsikan kegiatan pokok ekonomi yang meliputi kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi barang jasa

Kegiatan Pokok Ekonomi: Konsumsi, Produksi, dan Distribusi.



• Mengamati dan mencari informasi tentang kegiatan konsumsi di lingkungan sekitar sekolah
• Mengidentifikasi jenis-jenis barang dan jasa yang dikonsumsi siswa dan keluarganya.
• Mengidentifikasi jenis barang dan jasa yang dikonsumsi perusahaan.
• Mengidentifikasi aspek positif dan negatif.
• Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi seseorang
• Mengidentifikasi barang yang diperlukan untuk produksi tanaman hias  Mendeskripsikan kegitan konsumsi barang dan jasa





Penilaian Produk:
Laporan hasil diskusi mengenai konsumsi, produksi, dan distribusi.

Penilaian Proyek:
Budi Daya Tanaman Hias (terkait dengan kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi termasuk didalamnya faktor-faktor produksi yang digunakan, langkah-langkah yang dilakukan, hasil yang diharapkan)

• Buku paket IPS
• Media Cetak (Koran,majalah)
• Buku tentang Budi Daya Tanaman Hias
• Masyarakat
• Lingkungan sekolah
• Tanaman hias (ditanam pada materi pemanfaatan lahan)

• Mendiskusikan pengertian produksi dan sumber daya produksi
• Mengidentifikasi macam-macam faktor produksi
• Mengidentifikasi hasil-hasil produksi masyarakat di sekitar tempat tinggal.
• Mempraktekkan memproduksi tanaman hias  Mendeskripsikan kegiatan produksi barang dan jasa

• Mendiskusikan makna distribusi, jangkauan distribusi, dan etika ekonomi dalam melakukan distribusi
• Membuat rencana penjualan tanaman hias  Mendeskripsikan kegiatan distribusi barang dan jasa
6.3 Mendiskripsikan peran badan usaha, termasuk koperasi sebagai tempat berlangsungnya proses produksi dalam kaitannya dengan pelaku ekonomi
Pelaku Ekonomi • Mendiskusikan pengertian usaha, badan usaha, perusahaan dan memberikan contohnya.
• Mendiskusikan jenis badan usaha menurut pemilik modal, lapangan usaha, jumlah pekerja, serta menurut bentuk hukum/yuridis.  Mengidentifikasi jenis-jenis perusahaan menurut lapangan usaha Penilaian Produk:
Laporan hasil diskusi mengenai badan usaha. • Buku paket IPS
• Media Cetak (Koran,majalah)
• Buku Sejarah suatu Badan Usaha
• Masyarakat
• Lingkungan sekolah


• Mendiskusikan bentuk hukum suatu perusahaan terhadap pemiliknya.
• Mendiskusikan kriteria badan usaha yang dikelola secara profesional dan manusiawi  Mengidentifikasi jenis-jenis badan usaha menurut tanggung jawab pemiliknya


CONTOH RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMP “X” Kota Baru
Mata Pelajaran : IPS
Kelas/Semester : VII/2
Alokasi Waktu : 8 X 40 menit (4 x pertemuan)

Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator:
Geografi: 4. Memahami usaha manusia untuk mengenali perkembangan lingkungannya
4.2. Membuat sketsa dan peta wilayah yang menggambarkan objek geografi
• Mengartikan berbagai skala dalam membuat sketsa dan peta.
• Dapat menentukan skala yang digunakan.
• Dapat menentukan simbol yang digunakan.
• Dapat membuat sketsa.
• Dapat membuat peta (denah).

Ekonomi: 6. Memahami kegiatan ekonomi masyarakat
6.1. Mendeskripsikan pola kegiatan ekonomi penduduk, penggunaan lahan dan pola pemukiman berdasarkan kondisi fisik permukaan bumi
• Mengidentifikasi mata pencaharian penduduk
• Mendeskripsikan bentuk penggunaan lahan di pedesaan dan perkotaan
• Mendeskripsikan persebaran pemukiman penduduk di berbagai bentang lahan dan mengungkapkan alasan penduduk memilih bermukim di lokasi tersebut
• Memanfaatkan lahan yang tersedia untuk menghasilkan produk bernilai jual

6.2. Mendiskripsikan kegiatan pokok ekonomi yang meliputi kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi barang jasa
• Mendeskripsikan kegitan konsumsi barang dan jasa
• Mendeskripsikan kegiatan produksi barang dan jasa
• Mendeskripsikan kegiatan distribusi barang dan jasa

6.3. Mendiskripsikan peran badan usaha, termasuk koperasi sebagai tempat berlangsungnya proses produksi dalam kaitannya dengan pelaku ekonomi
• Mengidentifikasi jenis-jenis perusahaan menurut lapangan usaha
• Mengidentifikasi jenis-jenis badan usaha menurut tanggung jawab pemiliknya


I. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu mengenali perkembangan lingkungan dan mengklasifikasi kegiatan ekonomi penduduk dan mampu melakukan kegiatan ekonomi.


II. Materi Ajar
• Peta, atlas dan globe
• Mata pencaharian penduduk
• Lahan di pedesaan dan perkotaan
• Persebaran pemukiman penduduk
• Pemanfaatan lahan yang terbatas
• Kegiatan Pokok Ekonomi: Konsumsi, Produksi, dan Distribusi
• Pelaku Ekonomi

III. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Kontekstual
Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab, dan penugasan


IV. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan I
Kegiatan Awal/Pendahuluan
• Mengamati gambar berbagai kegiatan ekonomi masyarakat
• Mengamati gambar wilayah sekitar

Kegiatan Inti
• Guru menerangkan sketsa dan peta wilayah yang menggambarkan objek geografi
• Guru menerangkan pola kegiatan ekonomi penduduk, penggunaan lahan dan pola pemukiman berdasarkan kondisi fisik permukaan bumi
• Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan tentang berbagai jenis aktivitas perekonomian penduduk, alasan penduduk memilih tempat tinggal, mata pencaharian penduduk, penggunaan lahan, serta membuat peta wilayah berdasarkan kriteria di atas.
• Peserta didik melakukan diskusi kelompok
Setiap kelompok melakukan pembagian tugas, presentasi dilakukan pada pertemuan berikutnya.

Kegiatan Akhir/ Penutup
• Peserta didik membuat laporan hasil diskusi
• Guru memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah (PR)
• Guru memberikan pesan-pesan moral sehubungan dengan aktivitas ekonomi penduduk, misalnya kerjasama, mendengarkan pendapat orang lain, dll.
Pertemuan II
Kegiatan Awal/Pendahuluan
• Guru menjelaskan tugas yang diberikan pada pertemuan sebelumnya
• Guru menentukan jadwal presentasi

Kegiatan Inti
• Presentasi kelompok
• Guru bertindak sebagai moderator pada saat presentasi kelompok
• Kelompok yang tidak presentasi diminta memberikan tanggapan terhadap kelompok yang presentasi
• Masing-masing kelompok diminta mencatat hasil diskusi

Kegiatan Akhir/ Penutup
• Peserta didik membuat laporan hasil diskusi
• Guru menyimpulkan hasil diskusi
• Guru memberikan pertanyaan kepada siswa untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi

Pertemuan III
Kegiatan Awal/Pendahuluan
• Identifikasi barang yang dikonsumsi sehari-hari (setiap siswa)
• Guru menanyakan bagaimana mereka (siswa) memperolehnya, siapa yang menghasilkan barang tersebut, dan bagaimana menurut mereka barang tersebut sampai ke toko/pasar dekat tempat tinggal mereka
• Mengamati gambar konsumsi, produksi, dan distribusi
• Memberikan contoh pelaku ekonomi (badan usaha) yang bergerak dalam bidang produksi dan distribusi.

Kegiatan Inti
• Guru menerangkan konsumsi, produksi, dan distribusi
• Guru menerangkan badan usaha di Indonesa (pengertian, badan hukum, jenis usaha)
• Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan tentang hal positif dan negatif dari setiap kegiatan pokok ekonomi (konsumsi, distribusi, dan konsumsi), serta mendiskusikan bentuk badan usaha seperti apa yang banyak terdapat di kab …/Provinsi …./Indonesia dan menjelaskan mengapa demikian.
• Kelompok di atas juga diminta untuk mempraktekkan memproduksi tanaman hias, kemudian membuat perencanaan yang berkaitan dengan konsumsi, produksi , dan distribusi.
Setiap kelompok melakukan pembagian tugas, diskusi dapat dilanjutkan pada pertemuan berikutnya.

Kegiatan Akhir/ Penutup
• Guru menjelaskan alur kerja
• Guru memberikan pesan-pesan moral

Pertemuan IV
Kegiatan Awal/Pendahuluan
• Guru menentukan waktu pelaksanaan diskusi dan praktek produksi tanaman hias
• Guru memberikan pengarahan jalannya diskusi kelompok

Kegiatan Inti
• Guru melakukan observasi ke setiap kelompok untuk mengetahui diskusi yang berkembang diantara peserta dan memberikan penilaian berdasarkan aktivitas siswa dalam kelompok
• Guru memberikan penjelasan jika ada kelompok/siswa yang bertanya
• Masing-masing kelompok melakukan praktek produksi tanaman hias.
Masing-masing kelompok melakukan diskusi untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan.

Kegiatan Akhir/ Penutup
• Setiap kelompok membuat laporan hasil diskusi
• Guru memberikan penilaian terhadap jalannya diskusi dan praktek produksi tanaman hias
• Guru memberikan kesimpulan mengenai maksud dan tujuan pemberian tugas.
• Guru memberikan penguatan mengenai materi kegiatan pokok ekonomi dan pelaku ekonomi.


V. Alat/Bahan/Sumber Belajar
Buku pelajaran IPS yang relevan, Media cetak (Koran, Majalah), Buku tentang Budi Daya Tanaman Hias, Masyarakat, Lingkungan, Buku Sejarah suatu badan usaha, lahan/pot, bibit tanaman hias, alat bercocok tanam, pupuk.


VI. Penilaian
• Penilaian unjuk kerja
• Penilaian proyek
• Penilaian produk (Laporan Hasil Diskusi Kelompok)

Kepala sekolah, Guru mata pelajaran,


CONTOH SILABUS

Sekolah : SMP “X” Kota Baru
Mata Pelajaran : MULOK
Kelas/Semester : VIII/ganjil
Tahun Pelajaran : 2007 - 2008
Standar Kompetensi (SK) : Mengenal dan Membuat Aneka Olahan dari Ikan

No
SK Kompetensi Dasar Materi Pokok Pengalaman Belajar Indikator Penilaian Alokasi Waktu Sumber Pembelajaran
1















1.1 Membahas dan Membuat Macam-macam ikan asin











• macam-macam ikan asin
• bahan-bahan yang dibutuhkan membuat ikan asin
• alat-alat yang diperlukan untuk membuat ikan asin
• langkah-langkah membuat ikan asin
• Mendistribusikan ke unit usaha



• Membaca buku tentang pembuatan ikan asin
• Diskusi kelompok tentang pembuatan ikan asin
• Membuat ikan asin
• Mengamati macam-macam ikan asin yang dijual di pasar dan membandingkan dengan yang dibuat sendiri
• Menyebutkan macam-macam ikan asin
• Menentukan bahan-bahan yang dibutuhkan ikan asin
• Menentukan alat-alat yang diperlukan untuk membuat ikan asin
• Mendemonstrasikan cara langkah-langkah membuat ikan asin
• Membuat macam-macam ikan asin
• Mengemas hasil karya ikan asin
• Mendistribusikan ke unit usaha Unjuk kerja:

Membuat macam-macam ikan asin
Mengemas ikan asin

Mendistribusikan ikan asin







4 X 40 menit















• Buku ketrampilan tentang pembuatan ikan asin
• Artikel yang berhubungan dengan pembuatan ikan asin
• Lingkungan
• Masyarakat.
• Buku Industri kecil
• Alat Peraga : Contoh macam-macam ikan asin
• Alat dan bahan membuat ikan asin


Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,


CONTOH RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : MULOK INDUSTRI KECIL
Kelas/Semester : VIII/1
Alokasi Waktu : 4X 40 menit

A. Standar Kompetensi :
1. Mengenal dan Membuat Aneka Olahan dari Ikan

B. Kompetensi Dasar :
1. Membahas dan Membuat Macam-macam ikan asin

C. Indikator :
• Menyebutkan macam-macam ikan asin
• Menentukan bahan-bahan yang dibutuhkan ikan asin
• Menentukan alat-alat yang diperlukan untuk membuat ikan asin
• Mendemonstrasikan cara langkah-langkah membuat ikan asin
• Membuat macam-macam ikan asin
• Mengemas hasil karya ikan asin
• Mendistribusikan ke unit usaha


I. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu menyebutkan macam-macam ikan asin, bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat ikan asin, dapat membuat ikan asin dengan cara yang sederhana, dapat mengemas ikan asin yang dihasilkan sehingga menarik pembeli.


II. Materi Ajar
• Macam-macam ikan asin
• Bahan-bahan yang dibutuhkan ikan asin
• Alat-alat yang diperlukan untuk membuat ikan asin
• Langkah-langkah membuat ikan asin
• Membuat macam-macam ikan asin
• Mengemas hasil karya ikan asin
• Mendistribusikan ke unit usaha

III. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Kontekstual
Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab, dan praktek

IV. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan I
Kegiatan Awal/Pendahuluan
• Guru memperlihatkan macam-macam ikan asin
• Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik mengapa orang membuat ikan asin

Kegiatan Inti
• Guru menjelaskan macam-macam ikan asin
• Guru menjelaskan cara pembuatan (termasuk alat dan bahan yang digunakan) ikan asin
• Guru membagi kelas menjadi berapa kelompok (jumlah peserta didik per kelompok antara 4 – 5 orang) untuk melakukan praktek pembuatan ikan asin
• Masing-masing kelompok mendiskusikan rencana pembuatan ikan asin (jenis ikan yang akan dihasilkan, kebutuhan alat, bahan, dana, waktu, dll)
• Praktek pembuatan ikan asin dilakukan diluar kelas (dapat dilanjutkan pada pertemuan berikutnya jika waktu tidak memungkinkan)

Kegiatan Akhir/ Penutup
• Peserta didik membuat laporan (langkah kerja) pembuatan ikan asin
• Guru memberikan memberikan tips pembuatan ikan asin


Pertemuan II
Kegiatan Awal/Pendahuluan
• Guru mengingatkan kembali langkah-langkah pembuatan ikan asin

Kegiatan Inti
• Peserta didik melakukan praktek pembuatan ikan asin
• Guru membimbing peserta didik selama praktek berlangsung
• Peserta didik diperkenankan melanjutkan meneruskan pekerjaannya di rumah/sekolah (karena penjemuran ikan asin memerlukan waktu yang cukup lama), namun peserta didik tetap harus mencatat perkembangan tugas ini
• Guru menjelaskan cara mengemas ikan asin dengan baik

Kegiatan Akhir/ Penutup
• Guru mengingatkan peserta didik agar menyelesaikan tugas tepat waktu dan mendiskusikan kendala (jika ada) dengannya.


V. Alat/Bahan/Sumber Belajar
• Buku ketrampilan tentang pembuatan ikan asin
• Artikel yang berhubungan dengan pembuatan ikan asin
• Lingkungan
• Masyarakat.
• Buku Industri kecil
• Alat Peraga : Contoh macam-macam ikan asin
• Alat dan bahan membuat ikan asin

Penilaian
• Penilaian unjuk kerja (Laporan Pembuatan Ikan Asin)
• Penilaian produk (ikan asin yang dihasilkan)
Penilaian dapat dilakukan dengan menggunakan format sebagai berikut:

Nama/Kelompok : ..................................

No Aspek penilaian
SB
(5) B
(4) C
(3) K
(2) SK
(1) Jml
Skor
1 Kesiapan kerja
2 Keselamatan kerja dan kerja sama
3 Mengikuti prosedur arahan
4 Ketepatan waktu
5. Hasil kerja bagus dan bernilai jual
Total skor


Total nilai /skor maksimum : 5 x 5 = 25
Nilai maksimal = scoring x 4
= 25 x 4
= 100



Kepala sekolah Guru mata pelajaran




CONTOH SILABUS

Sekolah : SMP “X” Kota Baru
Kelas/Semester : VIII/ganjil
Tahun Pelajaran : 2007 - 2008
Standar Kompetensi (SK) : Membahas dan membuat macam-macam benda pakai dari kaleng bekas

No
SK Kompetensi Dasar Materi Pokok Pengalaman Belajar Indikator Penilaian Alokasi Waktu Sumber Pembelajaran
1
Membahas Macam-macam benda kaleng bekas dari kaleng
• macam-macam benda pakai dari kaleng bekas
Membaca buku tentang membuat pot bunga dari kaleng bekas • Menyebutkan macam-macam benda pakai dari kaleng bekas
• Mengetahui cara pembuatan benda-benda dari kaleng bekas
Tes tertulis
2 X 40 menit
• Buku ketrampilan tentang pembuatan benda pakai dari kaleng bekas

• Artikel yang berhubungan dengan pembuatan
benda pakai dari kaleng bekas

• Lingkungan

• Masyarakat.









2





Membuat pot bunga dari kaleng bekas




• Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat pot bunga dari kaleng bekas
• Alat-alat yang dipergunakan untuk membuat pot bunga dri kaleng bekas
• Langkah-langkah pembuatan pot bunga dari kaleng bekas
• Mengemas hasil karya pot bungan dari keleng bekas

• Diskusi kelompok tentang cara pembuatan pot bunga dari kaleng bekas
• Membuat sendiri macam-maacam pot bunga dari kaleng bekas
• Mengamati macam-macam pot bunga yang dijual di toko dan membandingkan dengan yang dibuatnya sendiri
• Menetukan bahan-bahan yang digunakan untuk membuat pot bunga dari kaleng bekas
• Menentukan alat-alat yang diperlukan untuk membuat pot bunga dari kaleng bekas.
• mendemonstrasikan langkah-langkah pembuatan pot bunga dari kaleng bekas
• membuat pot bunga dari kaleng bekas
• mengemas hasil karya pot bunga dari kaleng bekas
Unjuk kerja:

Membuat Macam-macam benda kaleng bekas dari kaleng

Packing (mengemas) hasil karya.
Mendistribusikana produk





2 X 40 menit





















Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,


CONTOH RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : MULOK INDUSTRI KECIL
Kelas/Semester : VIII/1
Alokasi Waktu : 4X 40 menit

A. Standar Kompetensi :
1. Membahas dan membuat macam-macam benda pakai dari kaleng bekas

B. Kompetensi Dasar :
1. Membahas Macam-macam benda kaleng bekas dari kaleng
2. Membuat Tempat sisir/pot bunga dari kaleng bekas

C. Indikator :
• Menyebutkan macam-macam benda pakai dari kaleng bekas
• Menentukan bahan-bahan yanng digunakan untuk membuat pot bunga dari kaleng bekas
• Menentukan alat-alat yang diperlukan untuk membuat pot bunga atau tempat sisir dari kaleng bekas.
• mendemonstrasikan langkah-langkah pembuatan pot bunga atau tempat sisir dari kaleng bekas
• membuat pot bunga atau tempat sisir dari kaleng bekas
• mengemas hasil karya pot bunga dari kaleng bekas


 I. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu memanfaatkan benda bekas di lingkungannya, yaitu kaleng bekas menjadi barang pakai yang bernilai ekonomis.


 II. Materi Ajar
 macam-macam benda pakai dari kaleng bekas
 Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat pot bunga dari kaleng bekas
 Alat-alat yang dipergunakan untuk membuat pot bunga dari kaleng bekas
 Langkah-langkah pembuatan pot bunga dari kaleng bekas
 Mengemas hasil karya pot bunga dari keleng bekas

 III. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Kontekstual
Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab, dan praktek


 IV. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan I
Kegiatan Awal/Pendahuluan
• Guru memperlihatkan macam-macam benda pakai dari kaleng bekas
• Peserta didik mengamati macam-macam benda pakai dari kaleng bekas

Kegiatan Inti
• Mendiskusikan macam-macam benda pakai dari kaleng bekas
• Guru menjelaskan langkah-langkah pembuatan benda-benda dari kaleng bekas
• Diskusi klasikal tentang rancangan pembuatan pot bunga dari kaleng bekas
• Diskusi klasikal tentang langkah-langkah pembuatan pot bunga dari kaleng bekas
• Menyiapkan bahan dan alat untuk membuat pot bunga dari kaleng bekas
• Merancang pembuatan pot bunga dari kaleng bekas

Kegiatan Akhir/ Penutup
• Peserta didik menyimpulkan hasil diskusi
• Memberi tugas kepada siswa untuk menyiapkan bahan dan alat untuk pembuatan pot bunga dari kaleng bekas.

Pertemuan II
Kegiatan Awal/Pendahuluan
• Guru mempersiapkan contoh macam-macam benda pakai dari kaleng bekas
• Peserta didik menyiapkan alat dan bahan untuk pembuatan benda pakai dari kaleng bekas

Kegiatan Inti
• Guru membimbing dan meragakan :
• membuka satu penutup kaleng
• Membungkus permukaan kaleng dengan kertas emas/mengecat
• Membuat hiasan diatas kertas emas
• Mengemas hasil karya

Kegiatan Akhir/ Penutup
 Menilai hasil karya peserta didik
 Menguatkan maksud dan tujuan materi ini

V. Alat/Bahan/Sumber Belajar
• Buku Industri kecil
• Alat Peraga : Contoh Pot bunga dari kaleng bekas
• Bahan dan Alat pembuatan pot bunga dari kaleng bekas

 VI. Penilaian
 Penilaian tertulis
 Penilaian unjuk kerja (proses pembuatan pot bunga dari kaleng bekas)
 Penilaian produk (Pot bunga dari kaleng bekas)

Kepala sekolah, Guru mata pelajaran,

Tidak ada komentar: